Jumat, 17 Juni 2011

TEROR E. COLI

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia.
E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar (Wikipedia)



Akhirnya, Penyebab E coli Dipastikan Tauge

BERLIN--MICOM: Setelah selama satu bulan mencari dan menguji ribuan sayuran, sedikit aksi penyelidikan membuktikan bahwa sumber wabah E coli paling mematikan di dunia adalah tauge asal Jerman.

Otoritas kesehatan Jerman, Sabtu (11/6), mengumumkan bahwa kecambah asal sebuah perkebunan di utara Jerman sebagai penyebab wabah yang telah menewaskan 31 orang dan menyebabkan 3.100 lainnya dilarikan ke rumah sakit.

"Apa yang terjadi sama seperti kisah kriminal dimana semua orang mencari penjahatnya," ujar Helmut Tschiersky-Schoeneburg, kepala Badan Perlindungan Konsumen Jerman.

Petugas kesehatan Jerman mengatakan mereka melacak jejak bakteri tersebut dari pasien di rumah sakit yang mengalami diare dan gagal ginjal menuju retoran kemudian kepada makanan yang mereka makan dan bahannya kemudian terakhir ke sebuah perkebunan.

Meski begitu, masih ada pertanyaan besar yang membutuhkan jawaban termasuk zat apa yang mengontaminasi tauge tersebut apakah biji-bijianya, air, atau hewan ternak?

Namun, tidak mengejutkan bahwa akhirnya disimpulkan tauge sebagai penyebab wabah E coli. Tauge sudah bertanggung jawab atas 30 kasus keracunan makanan selama 15 tahun di Amerika Serikat dan di Jepang pada 1996 yang menewaskan 11 orang dan menyebabkan 9 ribu lainnya menderita sakit.

Meski tauge kaya protein dan vitamin, tempat mereka ditumbuhkan dan fakta bahwa tauge dimakan dalam kondisi mentah merupakan kondisi ideal untuk menularkan bakteri E coli. Dikebangbiakkan dalam air, tauge membutuhkan panas dan kelembaban yang sama dengan E coli. Tauge juga memiliki permukaan yang luas bagi bakteri untuk menempel. (AP/OL-13)




CONTOH KASUS:






PARIS - Bakteri Escherichia coli atau E.coli ternyata tidak hanya mewabah di Jerman. Persebaran bakteri maut itu mulai menyebar ke negara Eropa lain. Kemarin (16/6) enam anak dirawat di rumah sakit Kota Lille, utara Prancis karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri E.coli. Otoritas kesehatan menyebut sumber bakteri berasal dari daging giling yang dihidangkan dalam beefburger.

Saat ini, enam pasien tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil. "Pagi ini (kemarin pagi, Red) rumah sakit di Lille menerima enam pasien anak-anak yang didiagnosis terkena infeksi makanan terkait bakteri E.coli," terang seorang juru bicara dinas kesehatan lokal.

Menurut dia, kondisi semua pasien membaik dan bakteri tersebut tidak sampai membahayakan jiwa mereka. Meski begitu, tiga di antara bocah itu masih dalam proses dialisis setelah mengalami diare berdarah.

Enam anak tersebut berusia 20 bulan sampai 8 tahun dan berasal dari berbagai kota di wilayah Pas de Calais. Mereka dilarikan ke rumah sakit dan dirawat sejak Rabu lalu (15/6).

Seorang diperbolehkan pulang hanya selang beberapa jam setelah dirawat. Lima orang lain menjalani perawatan lebih intensif. Mereka harus dirawat dengan menggunakan metode hemodialysis untuk menghilangkan zat berbahaya dari dalam darah mereka.

Wabah E.coli di Lille diperkirakan tidak terkait kasus di Jerman. Daging cincang beku yang diduga sebagai sumber bakteri E.coli dijual dengan merek Steak Country di toko Lidl, di bawah perusahaan SEB, utara Prancis. Merespons kejadian itu, SEB langsung menarik semua produknya. Produk tersebut berlabel kedaluwarsa pada 10, 11, dan 12 Mei atau sudah dalam keadaan tidak layak konsumsi.

"Saya harap program pencarian sumber bakteri harus dilaksanakan segera. Kami melakukannya bersama peneliti Prancis untuk mengidentifikasi sumber dan kaitan dengan gangguan kesehatan," tutur Menteri Kesehatan Prancis Xavier Bertrand kepada radio RTL. Dia memastikan semua produk yang terkait dengan beefburger itu akan diperiksa. Kontrol lebih ketat akan diberlakukan.

Kasus terbaru itu terjadi setelah meluasnya wabah E.coli yang menewaskan 38 orang. Semua kasus tersebut terjadi di Jerman. Tetapi, seorang korban (perempuan) meninggal di Swedia setelah mengunjungi Jerman. E.coli juga telah menginfeksi 3.300 orang di 16 negara.

Juru bicara Toko Lidl mengaku bahwa daging sapi yang digunakan untuk burger tersebut dibeli dari SEB-CERF, perusahaan berpusat di Saint-Dizier yang memproduksi 400 ton daging cincang beku per minggu.

"Produk itu dibuat di Prancis. Namun, sesuai dengan data kedaluwarsa dan keterangan dari perusahaan pemasok, dagingnya berasal dari Jerman, Italia, Prancis, Belanda, dan negara lainnya," terang Jerome Gresland.

"Kami membeli dari pemasok dengan stempel yang menyatakan bahwa produk itu dari Uni Eropa," jelasnya. Label ssebuah kotak beefburger yang disita dari rumah seorang anak berbunyi bahwa daging itu berasal dari Jerman. (AFP/Rtr/cak/dwi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar