NEW JERSEY (Berita SuaraMedia) – Musim kelulusan memberikan kesempatan kepada generasi muda Muslim untuk bersinar. Sekaligus waktu untuk mengakui pencapaian dari orang-orang yang memiliki keempatan untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi. Ahmad Mahmoud adalah salah satu lulusan yang luar biasa cerdas dan memiliki kisah yang unik untuk didengarkan.
Jika bertemu dengan sosok Mahmoud, maka tidak diperlukan waktu yang lama untuk menyadari bahwa dia selalu menemukan topik baru untuk digali. Dia selalu memiliki gagasan-gagasan dan teori-teori baru dalam otaknya, namun dia tidak pernah merasa keberatan untuk membagikan pemikirannya kepada siapapun yang bersedia mendengarkan.
Mahmoud kecil yang beranjak dewasa memasuki sekolah Islam dan juga sekolah umum di New Jersey, dimana dia selalu berdebat dengan guru-gurunya. Dia memasuki jurusan teknik ruang angkasa di universitas Rutgers di New Jersey.
Pemikiran aktifnya membuat jalan terbuka lebar baginya untuk berpartisipasi dalam proyek desain senior, yang diikuti oleh kegiatan magang di NASA, dan mendapatkan peeluang karir yang unik. Prestasi anak muda ini merupakan penyegar dan pengingat atas kontribusi yang dimiliki kaum Muslim dalam dunia ilmu pengetahuan.
Belajar dari kupu-kupu
Dalam proyek desain seniornya, Mahmoud berkelana ke Venezuela untuk mempelajari cara terbang kupu-kupu untuk kemudian mempergunakan pengetahuan tersebut untuk diterapkan melalui penggunaan teknologi.
Mahmoud mengatakan: "Di Venezuela, saya merekam video dan menangkap beberapa ekor kupu-kupu dan sejumlah serangga lainnya untuk mempelajari struktur sayap hewan-hewan tersebut dan juga cara terbang masing-masing hewan."
Dia menjelaskan bahwa setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, dia dan para koleganya kembali ke AS untuk menganalisa video berkecepatan tinggi yang mereka rekam untuk membantu mereka dalam memahami setiap pergerakan sayap dari serangga-serangga tersebut.
"Kami juga mdenganalisa struktur sayap hewan-hewan tersebut untuk memahami sistem perubahan bentuk yang dilalui oleh sayap-sayap tersebut untuk dipergunakan dalam percobaan penerbangan dari kendaraan mini yang dikendalikan oleh remote. Kendaraan-kendaraan mini tersebut dapat dipergunakan dalam berbagai macam cara, yang termasuk kemampuan untuk bermanuver dalam jarak yang sempit yang tidak mungkin dilakukan oleh helikopter dan Pesawat terbang. Penemuan tersebut dipergunakan dalam proyek desain seniornya.
Lebih lanjut lagi, Mahmoud dan teman-temannya dalam satu tim tengah mengerjakan alat yang bisa menempel diatas segala macam permukaan padat, mengubah permukaan tersebut menjadi sistem kesadaran yang tangguh. Meski hanya merasakan dan menganalisa getaran di permukaan, alat tersebut dapat memperhitungkan bagian mana dari permukaan tersebut yang harus disentuh," jelasnya.
Teknologi tersebut dapat dipergunakan di segala macam permukaan dan pengguna bisa mengetahui dimana alat tersebut disentuh. Aplikasi dari teknologi semacam itu termasuk penggunaan untuk kepentingan keamanan. Mahmoud dan timnya menyelesaikan rancangan alat tersebut pada bulan Mei 2009, dan menamakannya sensor sentuh segala permukaan. Universitas Rutgers menganugerahi mereka sebagai juara pertama dalam kompetisi desain proyek.
Masa depan cerah
Pencapaian Mahmoud tidaklah berhenti sampai di sana. Selama menuntut ilmu di bangku kuliah dia menerima pemberitahuan dari dekan mengenai kesempatan magang di NASA. Di sana, Mahmoud ditawarkan untuk menjadi asisten. Karena dia memang selalu tertarik dengan ruang angkasa, peluang emas tersebut tidak disia-siakannya.
NASA menyambut kehadiran Mahmoud dengan tangan terbuka, dimana di NASA dia menjadi satu dari sedikit Muslim yang bekerja di sana. Dia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah spektrometer massa yang dipergunakan di atas permukaan bulan untuk mendeteksi partikel air di kawah-kawah bulan. Sederhananya, alat tersebut akan dipergunakan untuk membedakan molekul air dari partikel lainnya untuk mengidentifikasi keberadaan air di bulan.
Pekerjaan Mahmoud terbukti cukup penting bagi NASA sehingga NASA memperpanjang kesempatan kerjanya setelah lulus. Pada bulan September, setelah kelulusannya, Mahmoud akan mulai menempati posisi baru dengan NASA di pusat penerbangan angkasa Goddard di Maryland. Di sana, dia akan bekerja di departemen cyrogenics (ilmu yang mempelajari produksi temperatur udara yang sangat rendah – dibawah -150°C, -238°F atau 123°K dan apa yang terjadi pada benda-benda dalam kondisi temperatur semacam itu). Dalam posisinya tersebut, mahmoud akan terlibat dalam mendesaid pompa bahan bakar hidrogen cair untuk roket Ares I dan Ares V.
Menurut NASA, roket Ares akan mengirimkan astronot-astronot masa depan ke ruang angkasa, membawa mereka ke bulan, Mars dan ke bagian lain di tata surya. Roket Ares V aka menjadi kendaraan utama untuk perjalanan yang aman di ruang angkasa, termasuk materi yang diperlukan untuk memperpanjang kehadiran manusia di orbit Bumi."
Sudah jelas bahwa anak muda ini, yang dalam masa kecilnya sering bermain di masjid pada akhir minggu dan berdebat dengan guru-gurunya di sekolah, memiliki segudang potensi dalam bidang sains. Mahmoud lahir dari orang tua yang berkebangsaan Mesir, pencapaian Mahmoud menunjukkan sisi kuat dan potensi besar dari para pemuda Muslim." (dn/iol) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar